Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Menolak Pembahasan Isu Hong Kong di KTT G-20

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Sejumlah pengunjuk rasa tidur dijalan usai melakukan aksi protes menuntut RUU Ekstradisi ditarik di dekat Gedung Dewan Legislatif, Hong Kong, 17 Juni 2019. Sebelumnya, Lam telah menunda pembahasan RUU Ekstradisi di parlemen setelah lebih dari 1 juta warga Hong Kong berdemonstrasi menuntut RUU Ekstradisi ditarik. REUTERS/Athit Perawongmetha
Sejumlah pengunjuk rasa tidur dijalan usai melakukan aksi protes menuntut RUU Ekstradisi ditarik di dekat Gedung Dewan Legislatif, Hong Kong, 17 Juni 2019. Sebelumnya, Lam telah menunda pembahasan RUU Ekstradisi di parlemen setelah lebih dari 1 juta warga Hong Kong berdemonstrasi menuntut RUU Ekstradisi ditarik. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.COBeijing – Pemerintah Cina mengatakan tidak akan menyetujui pembahasan isu Hong Kong pada Konferensi Tingkat Tinggi G-20, yang akan berlangsung di Osaka, Jepang, pada akhir Juni 2019.

Baca juga: Cina Dukung Hong Kong Soal RUU Ekstradisi

 

“Yang bisa saya katakan dengan pasti adalah forum G20 tidak akan mendiskusikan isu Hong Kong. Kami tidak akan menyetujui G20 mendiskusikan isu Hong Kong,” kata Zhang Jun, asisten menteri Luar Negeri Cina, seperti dilansir Reuters pada Senin, 24 Juni 2019.

Pernyataan ini menanggapi sorotan dunia internasional terhadap aksi unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong menolak amandemen Undang-Undang Ekstradisi.

Baca juga: Empat Organisasi Jurnalis Tolak RUU Ekstradisi Hong Kong

 

Amandemen ini mengandung ketentuan warga Hong Kong bisa diekstradisi ke negara lain yang tidak memiliki hubungan ekstradisi termasuk ke Cina.

Ini menimbulkan kekhawatiran sebagian warga Hong Kong, yang merasa hak-hak hukumnya tidak akan terjamin jika diadili di pengadilan di Cina.

Unjuk rasa warga menolak amandemen ini menimbulkan kerusuhan pada pekan lalu. Warga bentrok dengan polisi, yang berjaga di depan gedung parlemen. Polisi menembakkan peluru karet dengan alasan warga menyerang menggunakan benda keras.

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Cina, Xi Jinping, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akan bertemu di forum G20. Keduanya akan membicarakan beberapa isu penting seperti perang dagang, dan denuklirisasi Semenanjung Korea. Belum diketahui, apakah Trump akan menanyakan isu ini kepada Xi.

“Hong Kong merupakan wilayah administrasi khusus. Urusan Hong Kong murni menjadi urusan internal Cina. Tidak ada negara asing yang berhak untuk interfensi,” kata Zhang.

Warga meletakkan bunga di lokasi jatuhnya seorang pendemo saat unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Cina, 16 Juni 2019. Seorang pria bernama Leung, terjatuh saat unjuk rasa dari atas gedung untuk menolak RUU Ekstradisi pada Sabtu (15/6). REUTERS

Dia melanjutkan,”Dimanapun lokasinya, menggunakan metode apapun, kami tidak akan mengizinkan negara manapun atau orang manapun menginterfensi urusan internal Cina,” kata Zhang.

Baca juga: 1 Juta Warga Hong Kong Demo Tolak RUU Ekstradisi Cina

 

Secara terpisah, Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, telah menyatakan menunda pembahasan RUU Ekstradisi tanpa batas waktu. Awalnya, pemerintah Hong Kong dan parlemen bakal mengesahkan legislasi ini pada 20 Juni 2019.

Lam, seperti dilansir Channel News Asia, juga telah meminta maaf kepada warga Hong Kong sebanyak dua kali lewat siaran televisi. Dia mengaku telah mendengar aspirasi warga, yang menolak amandemen ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

1 jam lalu

Salah satu orang terkaya di Singapura versi Forbes 2024, Li Xiting. Foto: Mindray
Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.


Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

6 jam lalu

Saycuan hotpot &bbq/Saycuan
Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina


Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

14 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah


Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

15 jam lalu

Ilustrasi visa (Pixabay)
Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis


Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

20 jam lalu

Ilustrasi pelayanan restoran. Shutterstock
Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.


Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Tiongkok 4 November 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTER
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.


Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi,  7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.


Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 14 Pro Titanium Special Edition. Foto : Xiaomi
Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.


Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia


Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat melawan pebulu tangkis Cina Li Shi Feng dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, Minggu 5 Mei 2024.  ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.